Monday, July 7, 2025
spot_img

Yamaha Sunday Race (YSR) 2018: Catatan ‘Spesial’ All New R15 Idemitsu Junior Pro Diseri Awal, Kuota Ditambah?

OtoInfo.Id-Salut! Kelas All New R15 Idemitsu Junior Pro mendapat respon positif. Kelas baru dengan misi pembibitan (dibawah 16 tahun) di Yamaha Sunday Race (YSR) tahun ini. 17 rider yang ambil bagian di seri awal (7-8/4) yang berlangsung di Sentul International Circuit (SIC) memberikan tontonan menarik  sebagai race pembuka. “Antara penasaran dan harap-harap cemas. Lihat langsung Nia balap udah berkali-kali, tapi kali ini deg-degannya berasa sekalai. Apalagi, ini pengalaman pertama Nia main di Sentul,”kata Ayu Fitria Munthe, ibunda Nia Ramadhana, satu-satunya pebalap cewek asal Medan, Sumut. Nia sendiri mengaku enjoy dan menikmati pertarunganya, “Seru Om! Bakal ketagihan nih, walopun pas race sempat ‘ngeblank’ lupa kalo ada limiter. Hehe. Lihat nanti di seri berikutnya, janji lebih baik,”bilang siswi SMP N 1 Medan kelas 7 Galileo itu.

Baca Juga:  Mario Aji Bakal Balap Full Musim Moto3 Musim Depan, Senang dan Bersemangat
Nia Ramdhani : Lupa Ada Limiter

Rasya Fawwaz peserta dari Klaten, Jateng juga merasakan hal yang sama, “Gaya balapku udah kaya Om Rossi belum ya? Wearpacknya sih udah gaya Om Rossi. Hehe,”celoteh Rasya (11 tahun) yang pernah menyandang predikat runner up nasional gokart kelas kadet 2016 itu. “Dia sangat senang punya teman-teman baru dan ilmu baru, meski baru kenal tapi bisa langsung akrab.Katanya, langsung merasa nyaman naik R15, walaupun terkendala belum punya waktu cukup untuk adapatasi. Seperti beberapa peserta lain, memang masih buta dengan trek Sentul. Pun begitu ada progress dari catatan waktu terus naik dari sesi latihan bebas, kualifikasi dan race dengan catatan waktu terbaik 2 menit 10 detik dari awal 2 menit 19 detik.  Ini sudah minta latihan lebih giat lagi,”timpal Benny Kimpling, manager yang kawal Rasya.

Rasya, galap Balap Udah Kaya Om Rossi?

Tak hanya rider dan orang tua yang merasa exicting, beberapa mentor dari racing school yang ditunjuk juga merasakan hal yang sama. Antara lain ada Dedy Fermadi (D45 Raciing School) , Rey Ratukore (RRS) dan Bobby Aranxa (Bob’s Racing School). “Patut diapresiasi sebagai ajang penjenjangan, mulai mengenal riding style dan kompetisi sport sejak awal. Memberi semangat juga untuk pengelola racing school, ada salauran dari ilmu-ilmu yang diberikan,”komentar Rey Ratukore.

Dedy Fermadi dan Rey Ratukore, Lebih Termotivasi

Lantas apa yang menjadi catatan Yamaha Indonesia?,”Respon peserta patut diapresiasi. Bahwa ini juga merupakan bagian dari penjenjangan menuju level dunia. Seperti juga Galang Hendra Pratama  sebagai role model bagi pembalap-pembalap muda bertalenta berikutnya untuk dapat mewujudkan mimpi menjadi pembalap dunia. Tapi memaang harus ada evaluasi dari seri ini, terutama bagi rider dengan gap yang terlalu jauh dengan yang lain. Berikutnya berlaku sistem degradasi untuk memberikan kesempatan pada yang lain,”ungkap M. Abidin GM After Sales & Motorsport PT. Yamaha Indonesia Motor Maunfacturing (PT. YIMM).  Sstt..kabar gembiranya di seri berikutnya direncanakan ada penambahan kuota untuk 10 rider lagi. Mantap! Wawan

 

Baca Juga:  Pirelli Motoprix 2019 Suarabaya: Fitriansyah Kete Juara Expert, Rekor Honda GTR!

Latest Posts