Otoinfo.id – Pada 20 Juli 2024, dalam ajang balap endurance Suzuka 8 Hours, Kawasaki Motors memperkenalkan inovasi terbaru mereka dengan menampilkan motor sport touring berbasis teknologi hidrogen. Motor ini mencuri perhatian dengan desainnya yang memukau, memadukan warna biru dan silver yang mencolok. Berikut ini adalah rincian mengenai kehebatan teknologi hidrogen yang diusung oleh Kawasaki.
Teknologi Mesin Hidrogen: Menyambut Era Baru Kendaraan Ramah Lingkungan
Satoaki Ichi, Project Leader untuk motor hidrogen Kawasaki, menjelaskan bagaimana teknologi mesin hidrogen ini bekerja. “Mesin ini menghasilkan tenaga yang setara dengan mesin bensin konvensional,” ungkap Satoaki. Proses pembakaran di dalam mesin melibatkan campuran udara dan hidrogen. Keunikan dari mesin ini terletak pada hasil pembakarannya.
Hasil Pembakaran: Uap Air vs. Karbon Emisi
Salah satu kelebihan utama dari mesin hidrogen adalah emisi yang dihasilkan. Berbeda dengan mesin konvensional yang memproduksi karbon emisi berbahaya, mesin hidrogen hanya mengeluarkan uap air. “Jika Anda meletakkan tangan dekat knalpot, Anda akan merasakan kelembapan, mirip seperti humidifier beroda,” jelas Satoaki. Ini menunjukkan bagaimana mesin hidrogen dapat menjadi solusi lebih bersih untuk mengurangi polusi udara.
Desain dan Modifikasi: Dari Ninja H2 ke Motor Hidrogen
Kawasaki menggunakan basis mesin dari Kawasaki Ninja H2, yang dilengkapi dengan mesin inline 4 silinder 998 cc dan teknologi Supercharged. Mesin ini telah dimodifikasi untuk memungkinkan penyemprotan hidrogen langsung ke ruang bakar. Selain itu, sasis motor juga dirancang ulang untuk mengakomodasi tabung bahan bakar dan sistem hidrogen yang diperlukan.
Komitmen Terhadap Kendaraan Carbon Netral
Pengembangan motor bermesin hidrogen ini adalah bagian dari komitmen Kawasaki untuk menciptakan kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Riset untuk motor ini dimulai pada Maret 2023 dan merupakan langkah awal menuju kendaraan carbon netral. Kawasaki merencanakan untuk menawarkan motor hidrogen ini pada awal tahun 2030-an, sebagai salah satu solusi masa depan untuk mobilitas yang lebih bersih dan efisien.
