Otoinfo – Francesco Bagnaia dan Marc Marquez, bintang tim Ducati Lenovo, mengingatkan agar lawan mereka tidak diremehkan di musim 2025. Sebagai satu-satunya juara dunia MotoGP dengan banyak gelar, dengan total delapan gelar di kelas utama, keduanya kini menjadi fokus utama bagi Ducati, yang hanya kalah satu kali di Grand Prix musim lalu.
Dengan peralihan Marquez ke tim Ducati, banyak yang mengharapkan duel seru antara Bagnaia dan Marquez untuk memperebutkan supremasi gelar. Meski begitu, keduanya sepakat bahwa hal tersebut adalah ekspektasi yang harus mereka hadapi dengan hati-hati.
Di sisi lain, Fabio di Giannantonio dari VR46 akan menjadi satu-satunya pembalap yang menggunakan Desmosedici spesifikasi pabrik. Namun, sejumlah pembalap Ducati sebelumnya, termasuk juara bertahan Jorge Martin, telah hijrah untuk memperkuat barisan rival Eropa mereka, yaitu Aprilia dan KTM.
Pedro Acosta, bintang rookie, juga sudah memiliki pengalaman satu musim, sementara tim Pramac beralih ke Yamaha, mengurangi jumlah pembalap Ducati dari delapan menjadi enam.
Bagnaia mengungkapkan, dengan berkurangnya tim Ducati, akan lebih sulit untuk mendominasi podium seperti tahun lalu. “Saya rasa KTM sangat kompetitif, terutama Acosta. Tapi kita harus melihat situasinya. Sekarang masih sulit untuk diketahui. Aprilia kini memiliki juara dunia dan Bezzecchi yang ingin meningkatkan hasilnya tahun lalu, sementara Jorge ingin mempertahankan nomor #1-nya. Jadi, saya rasa Aprilia akan sangat kompetitif,” ujar Bagnaia.
Marquez juga mengingatkan bahwa akan sangat berbahaya untuk menganggap Ducati pasti akan memenangkan gelar. Ia mencontohkan bagaimana Andrea Dovizioso, yang berada di posisi kelima pada 2016, mampu bersaing untuk gelar juara pada 2017. “Saat saya bertarung melawan Dovizioso di 2017, saya belajar bahwa kita harus menghargai setiap pembalap, karena situasi bisa berubah dari tahun ke tahun,” kata Marquez.
